Sabtu, 30 Juli 2011

SOLUSI DARI KASUS PSIKOLOGI PADA ANAK- ANAK




1.  Pemalu
Anak yang memiliki sifat pemalu jika bertemu orang banyak, bahkan sampai ngumpet,hal ini termasuk kasus psikologi pada anak. Hal ini tentunya jangan dibiarkan krena akan membawa dampak negative pada anak. Orang tua harus benar – benar dapat menanggapi dari sifat tersebut. Peran orang tua dalam mengubah sifat pemalu pada anak sangat penting dan tidak dapat secara langsung serta praktis, semua membutuhkan proses. Jangan melepaskan anak langsung lingkungan sosial tanpa ada orang tua yang menjaganya, karena hal itu akan mengakibatkan trauma dan sifat pemaluna tak kunjung hilang. Jadi saya sarankan dalam menanggapi sifat pemalu pada anak dengan melakukan hal – hal seperti di bawah ini:
a)      Beri motivasi – motivasi pada anak untuk berani berinteraksi dengan orang lain. Contoh pada saat orang lain menyapa anak anda, beri motivasi pada anak untuk menjawab pertanyaan tersebut.
b)    Sesering mungkin ajaklah anak anda untuk bertemu orang lain.Seperti arisan keluarga dan silaturahmi ke tetangga.
c)    Biarkan anak bersosialisasi dengan teman sebayanya.Beri stimulus agar anak bermain dengan teman sebayanya dan menjadi bagian dari kelompo bermain.
Dengan melakukan hal di atas diharapkan sedikit demi sedikit dapat mengurangi sifat pemalu pada anak dan anak dapat lebih percaya diri untuk melakukan interaksi dengan orang lain.




SOLUSI DARI KASUS PSIKOLOGI
PADA ANAK- ANAK

2.  Ketika Anak Kecanduan games
Games bukanlah hanya sebuah permainan yang dapat membawa dampak positif pada anak tetapi juga dampak negative. Dampak negatif tersebut tidak hanya pada fisiknya yang kurang aktif bergerak dan gangguan siklus tidur, tetapi juga psikis yaitu adanya penyimpangan – penyimpangan perilaku. Salah satunya yaitu menarik diri dari lingkungan sosial,karena anak lebih suka bermain game daripada berbaur denga teman sebayanya, serta malas untuk berinteraksi dengan orang lain. Untuk menggulangi kecanduan games yang berdampak negatif pada anak, maka orang tua dapat melakukan hal berikut ini:
a)  Lebih memperhatikan aktivitas anak. Maksudnya jangan membiarkan anak menghabiskan waktunya hanya untuk bermain games,tetapi aturlah kegiatan anak setiap harinya.
b)  Beri motivasi pada anak untuk menggunakan banyak waktunya untuk belajar sehingga nanti akan dapat mencapai apa yang anak anada inginkan.
c)  Terapkan peraturan untuk bernain games seminggu sekali, tetapi dengan diberi pengertian – pengertian tentang peraturan tersebut serta temani anak anda bermain untuk mengalihkan perhatian terhadap games tersebut.
d) Motivasi anak agar lebih sering bermain dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Diharapkan hal – hal diatas dapat mengurangi kecanduan games pada anak serta terhindar dari dampak negatifnya.



SOLUSI DARI KASUS PSIKOLOGI
PADA ANAK- ANAK

3.    Aku Mau yang Seperti Punya Temanku
Sikap ini  merupakan sikap iri hati pada anak yang merupakan sikap negatif. Sikap ini muncul karena kebendaan. Anak menginginkan benda yang sama dengan yang dimiliki temannya. Jika orang tua tidak dengan segera manyikapi iri hati pada anak , maka akan terjadi hal – hal yang tidak diingikan, misalnya mencuri atau dengan nekat mengambil barang milik temannya. Maka saya sarankan agar orang tua mengambil sikap si bawah ini:
a)  Jika anak mulai mengadu mengatakan bahwa sepatu atau barang apapun, milik temannya itu bagus dan dia ingin memilikinya, maka sikap orang tua yaitu menenangkan hatinya dengan mengatakan bahwa sepatu atau barang milik anak anda juga bagus, besar kan hati anak anda.
b)  Beri motivasi atau stimulus bagi anak untuk berperilaku positif akan sifatnya yang negatif. Yaitu jika anak menginginkan benda seperti milik temannya dan minta dibelikan, maka anda berkata bahwa anda belum mapu membelikannya,tetapi anda memberi solusi pada anak anda untuk bersama – sama  menabung dengan anda agar dapat membeli benda yang diingkannya. Ini akan dapat membawa dampak yang positif pada sikap anak, yaitu anak akan rajin menabung untuk mendapatkan apa yang diinginkannya serta lambat laun sifat ini akan terbawa hingga dewasa.





SOLUSI DARI KASUS PSIKOLOGI
PADA ANAK- ANAK

4.     Kehilangan si Sulung
Dalam kasus diatas  Ibu Nanan khawatir dengan kejiwaan si Sulung yang tidak mau lagi tidur dengannya dan memilih tidur dengan pengasuhnya. Ibu Nanan takut Si Sulung tidak lagi menyayanginya.Untuk itu saya menyarankan agar Ibu Nanan agar:
a)      Menyediakan tempat tidur untuk si sulung dan pisahkan dari pengasuhnya agar si sulung tidak lebih menyayangi pengasuhnya daripada ibunya sendiri.
b)      Agar kasih sayang si Sulung tetap dan tidak merasa di anak tirikan setelah kelahiran si Bungsu karena semua perhatian tertuju pada si Bungsu maka sering ajak bermain bersama,
c)      Temani si sulung saat belajar dan ajak untuk selalu berbagi cerita.
d)     Serta bersikaplah adil antara memperlakukan si sulung dan si bungsu karena si sulung juga masih mengalami ketergantungan dan haus akan perhatian orang tua.











SOLUSI DARI KASUS PSIKOLOGI
PADA ANAK- ANAK

5.     Absen di Kelas demi Prestasi dan Profesi
Dalamkasus diatas anak seolah – olah harus dapat mengatur waktu untuk belajar, bermain dan bekerja. Saya kurang sependapat jika orang tua membiarkan atau malah mendukung anak untuk mengembangkan bakatnya sehingga sering absen di sekolah. Benar jika mata pelajaran yang tertinggal bisa diganti dengan les privat,tetapi anak juga berharap kebutuhannya terpenuhi, misalnya bermain bersama teman – taman sekolahnya, belajar bersama atau pun bermain. Masa kanak – kanak juga merupakan waktu untuk bermain dan belajar bukan untuk bekerja. Jika anak berprofesi,khususnya di bidang akting yang dengan masa kontrak berbulan – bulan serta sering absen di sekolah, maka kejiwaan si anak tidak anak baik mungkin dia kan dewasa sebelum waktunya dan tidak dapat menikmati masa kanak- kanaknya. Jadi saya sarankan sebagai orang tua anda harus benar – benar memperhatikan kebutuhan psikis dan fisik dari anak. Jika anak benar – benar ingin terjun kedunia akting atau apapun yang memakan waktu berbulan – bulan, beri penjelasan serta konsekuensi apa yang harus di jalankan. Apakah anak sanggup mengganti mata palajaran yang ketinggalan dengna  les tambahan? Maukah anak melewatkan waktu bermain bersama teman – temannya? Diharapkan dari orang tua juga dapat bersikap bijak dalam membantu anak untuk memutuskan apakah anak dapat berprestasi dengan adanya profesi yang selalu menyibukkan anak.